Menjalin Ukhuwah
Sesama Manusia Menurut Ajaran Islam
Islam adalah agama yang
sempurna, yang tidak hanya mengajarkan hubungan manusia dengan Allah SWT namun
juga mengajarkan bagaimana umat muslim menjalin hubungan kemasyarakatan. Agama
Islam juga merupakan agama yang selalu menebarkan kebaikan dan kedamaian,
dimana Islam menyuruh umat muslim untuk memiliki sikap toleransi atau tasamuh dalam
menyikapi perbedaan antara sesama manusia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang majemuk dengan berbagai macam agama dan budaya. Untuk itu, sebagai umat
muslim di Indonesia yang menghadapi masyarakat multikultural, perlulah kiranya
kita mempelajari bagaimana sebaiknya hidup bertoleransi dan menjalin hubungan
kemasyarakatan di Indonesia, baik sesama muslim maupun dengan umat beragama
lainnya.
Di dalam ajaran Islam, kita mengenal
istilah ukhuwah, yang berarti persaudaraan atau persahabatan antara dua orang
atau lebih yang dirajut dengan saling mencintai, saling mengasihi dan saling
beriba hati. Ukhuwah dalam kemasyarakatan dapat dicerminkan dari sikap saling
membantu dan tolong-menolong dalam rangka mewujudkan kebenaran dan kebaikan
serta kesejahteraan bersama. Ukhuwah sendiri terbagi atas tiga bagian, yaitu :
Ukhuwah Islamiah, Ukhuwah Wathaniah, dan Ukhuwah Insaniah.
Ukhuwah Islamiah adalah persaudaraan yang dijalin antara sesama umat muslim
dengan saling menghormati dan saling mengasihi. Hal ini terlihat jelas pada
hadist Rasulullah saw yang diriwayatkan Nu’man bin Basyir ra :
Engkau lihat
orang-orang mu’min dalam saling mengasihi, cinta-mencintai dan beriba hati
antara mereka bagaikan (satu) tubuh. Apabila salah satu bagian itu menderita
sakit, maka anggota seluruhnya merasakan sakit, sehingga tidak dapat tidur dan
merasa demam. (Hadist Shahih
riwayat al-Bukhari:5552)
Umat muslim yang tidak
mengasihi sesamanya atau tidak mau berbuat kebaikan, maka baginya akan
dijauhkan rahmat Allah swt. Umat muslim yang membangun Ukhuwah Islamiah akan
menjelma menjadi satu kekuatan yang kokoh dan tidak dapat dipisahkan. Menjadi
keutamaan yang disyariatkan oleh Islam untuk menjalin ukhuwah antara sesama
manusia yang memiliki keimanan dan agama yang sama yaitu Islam. Beberapa akhlak
dalam menjalin Ukhuwah Islamiah adalah senantiasa berbuat kebajikan dan beramal
shaleh secara ikhlas, tidak mencela orang atau kelompok orang, dan tidak
memanggil teman dengan julukan yang buruk. Selain itu umat muslim dilarang
untuk saling curiga, memata-matai dan saling mencari kekurangan, karena sikap
yang demikian akan menimbulkan kebencian dan permusuhan.
Bentuk ukhuwah berikutnya adalah
Ukhuwah Wathaniah, dimana kata Wathaniah berasal dari kata al-wathan yang
berarti tanah air atau kampung halaman. Ukhuwah Wathaniah berarti persaudaraan
sesama warga negara dalam stau tanah air dan satu bangsa. Seseorang yang
mencintai dan merasa bangga atas tanah airnya merupakan ungkapan rasa syukur
kepada Allah swt yang telah menganugerahkan kehidupan baginya di atas tanah
airnya tersebut. Segala bentuk perbedaan baik suku, agama maupun bahasa dapat
disatukan dengan memperkuat Ukhuwah Wathaniah ini. Menjalin persaudaraan dan
mengembangkan sikap saling membantu dalam masyarakat Indonesia turut
berkontribusi dalam perwujudan kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsa
Indonesia.
Terakhir adalah Ukhuwah Insaniah yang merupakan bentuk persaudaraan yang
merupakan pengembangan dari Ukhuwah Wathaniah. Ukhuwah Insaniah adalah
persaudaraan dan persahabatan sesama manusia. Dalam melakukan interaksi antara
sesama manusia, baik dalam bentuk hubungan ekonomi, politik, kebudayaan, agama
dan lain-lain maka selalu diharapkan hubungan yang terbentuk adalah hubungan
yang baik dan saling menguntungkan dalam suasana penuh kedamaian. Perbedaan
antara manusia yang dapat berupa perbedaan suku, bangsa, bahasa, adat istiadat
merupakan fitrah dari manusia, seperti yang difirmankan Allah swt dalam surat
al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi :
Wahai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikanmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantaramu di sisi Allah
ialah orang yang paling takwa diantaramu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal
Dari firman Allah swt tersebut jelaslah bahwa setiap perbedaan yang ada pada
manusia adalah bertujuan mulia, yaitu untuk saling mengenal dan menciptakan
takwa. Dalam menyikapi perbedaan agama, Islam juga tidak melakukan pemaksaan dalam hal
beragama, seperti yang disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 256 yaitu bahwa
tidak ada pemaksaan untuk memasuki agama Islam. Dengan demikian bahwa umat
muslim harus menghormati perbedaan agama dan cara-cara beribadah menurut
keyakinannya.
Rasulullah saw sendiri telah mewujudkan Ukhuwah Insaniah ini dalam kehidupan
bernegara di kota Madinah. Masyarakat Madinah merupakan masyarakat
multikultural dengan berbagai macam agama, seperti : Islam, Yahudi,
Nasrani, Shabiin dan sebagainya. Perwujudan dari persaudaraan multikultural ini
terlihat dalam Konstitusi Madinah yang merupakan konstitusi pertama tertulis di
dunia. Konstitusi Madinah antara lain berisikan pengaturan persaudaraan
seagama, persaudaraan sesama manusia, pertahanan bersama, perlindungan terhadap
minoritas, pembentukan suatu umat atau bangsa dan aturan-aturan lainnya.
Bangsa Indonesia sepertinya halnya masyarakat Madinah adalah bangsa
multikultural sehingga perbedaan dalam agama, suku, budaya, bahasa dan
lain-lain membutuhkan suatu tuntunan dalam bersikap tingkah laku di dalam
pergaulan masyarakat. Dalam pergaulan di dalam masyarakat, selain mengajarkan
hidup bertoleransi, Islam juga mengajarkan bagaimana menjalani persaudaraan antara
sesama muslim, sebangsa dan setanah air serta sesama umat manusia sebangsa.
Untuk itu sebagai umat muslim kita harus menerapkan tuntunan menjalin ukhuwah,
sehingga pada akhirnya akan terwujud suatu masyarakat yang adil, sejahtera
dalan suasana kehidupan yang penuh kedamaian.
SUMBER BACAAN
Mubarak, Zaki. Menjadi Cendikiawan Muslim : Kuliah Islam
di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Magenta Bhakti Guna, 2010
Sumber : https://irasjafii.wordpress.com/2013/12/12/menjalin-ukhuwah-sesama-manusia-menurut-ajaran-islam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar