4 Kriteria Wanita yang InsyaAllah Masuk Surga
SETIAP manusia pasti
menginginkan kehidupan yang layak di akhirat kelak, yakni masuk surga. Tapi,
kebanyakan yang berkata bahwa penghuni neraka lebih dominan oleh kaum wanita.
Tentu, hal itu sangat tidak kita inginkan apabila kita termasuk salah satunya.
Maka dari itu, kita harus mengetahui bagaimana cara yang baik agar kita bisa
mendapat rahmat Allah dan dimasukkan ke dalam surganya Allah SWT.
Rasulullah SAW
bersabda, “Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima
waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah
suaminya, maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya
mana yang ia suka (sesuai pilihannya),” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).
Berdasarkan hadis di
atas jelaslah bagi kita bahwa Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah
memberi kesempatan emas bagi setiap wanita yang beriman bahwa untuk memasuki
surga-Nya yang penuh kenikmatan adalah melalui empat syarat saja.
Empat syarat tersebut
adalah seperti berikut:
1.
Melakukan shalat lima waktu
Shalat merupakan pemisahan antara keimanan dan kekufuran
yang haq dan yang bathil. Allah berfirman, ” Maka dirikankanlah shalat itu
(sebagaimana biasa) sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan
waktunya atas orang – orang yang beriman,” (Surah An-Nissa: 103).
Diriwayatkan dari Jabir ra. berkata, Rasulullah SAW
bersabda, “Perumpamaan shalat lima waktu adalah seperti seseorang yang mandi di
sebuah sungai yang dalam yang mengalir di depan rumahnya sebanyak lima kali
sehari,” (HR. Muslim).
2.
Puasa di bulan Ramadhan
Dari Abu Hurairah ra.
berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Setiap amalan anak Adam (manusia)
itu digandakan satu kebaikan dengan sepuluh yang jenisnya hingga 700 kali
lipat. Firman Allah SWT, ‘Kecuali puasa yang dikerjakan untuk Ku, maka Aku-lah
yang membalasnya. Dia menahan syahwatnya dan meninggalkan makan karena Aku.’
Bagi orang yang puasa itu ada dua kegembiraan, yaitu gembira ketika berbuka
(atau berhari raya) dan senang ketika menemui Tuhannya kelak. Dan, demi bau
mulut orang yang berpuasa itu lebih harum dari bau kasturi,” (HR. Muslim).
3. Melayani suami dengan sepenuh hati
Sebagian istri sangat taat kepada suaminya, tapi kurang
pandai melayani suami dengan sebaik-baiknya. Maka jika taat kepada suami dan
pandai melayaninya, hal itu merupakan kemuliaan tersendiri yang mengangkat
derajatnya meraih keselamatan di dunia dan akhirat.
Ummu Salamah ra. berkata, Rasulullah Saw bersabda,
“Tiap-tiap istri yang mati diridhai oleh suaminya, maka ia akan masuk surga,”
(HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
4. Menjaga kehormatan diri
Ciri keempat inilah yang merupakan kunci dari keshalihan
seorang istri yang berada di bawah pengawasan suaminya yang shalih. Lelaki yang
memiliki istri dengan karakteristik seperti ini berarti telah memiliki harta
simpanan yang terbaik.
Dari Abu Umamah ra., dari Nabi SAW bersabda, “Tidak ada
yang paling bermanfaat bagi seorang (lelaki) Mukmin sesudah bertaqwa kepada
Allah daripada memiliki istri yang shalihah, yaitu jika ia diperintah ia taat,
jika ia dipandang menyenangkan hati, dan jika ia digilir ia tetap berbuat baik,
dan jika ia ditinggalkan (suaminya) ia tetap menjaga suaminya dalam hal dirinya
dan harta suaminya,” (HR. Ibnu Majah).
Dari Ibn Abbas ra. Rasulullah SAW bersabda, “Ada empat
perkara siapa yang memilikinya berarti mendapat kebaikan di dunia dan akhirat,
yaitu hati yang bersyukur, lisan yang selalu berzikir, tubuh yang bersabar
ketika ditimpa bala bencana (musibah) dan istri yang tidak menjerumuskan
suaminya dan merusakkan harta bendanya,” (HR. Thabrani dengan isnad Jayyid).
[rika/islampos/penyejukdiri/iislam-id]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar